7/8/2004
Bagi
kebanyakan artis, main dalam film lebar merupakan suatu kebanggaan tersendiri.
Selain hal itu bisa dikatakan lompatan hebat dalam karir aktingnya, di film
mereka juga akan memperoleh pengalaman dan tantangan yang tidak ia peroleh
sewaktu main sinetron. Atas dasar itulah artis cantik Masayu Anastasia menerima ajakan main film "Buruan Cium
Gue" yang kini diubah judulnya menjadi “Satu Kecupan”.
Masayu
mengakui banyak pengalaman dan tantangan yang diperoleh di film perdananya itu.
Dara yang ngetop lewat sinetron ABG di layar RCTI ini mengaku menghadapi dilema
setelah baca skenario, pasalnya, di dalam skenario ia diwajibkan untuk
melakukan beberapa kali adegan ciuman dengan lawan mainnya, Hengky S Chova.
Celakanya, Hengky tidak lain adalah sahabat karib kekasihnya, Jonathan Frizzy.
Namun untungnya baik Hengky maupun Frizzy bisa saling memahami.
(1.Film. Judul
film di Indonesia sering sekali menggunakan kata-kata yang kontroversial mungkin
ini menjadi strategi marketing agar film menjadi booming atau untuk menyedot perhatian/ minat penonton untuk
menyaksikan film dibioskop, tanpa harus bersulit ria melakukan getol promo.
Karena dengan pro dan kontra yang muncul, dengan sendirinya publik disuguhi
perbedaan pandangan atau pendapat tentang containt film, meski sudah lolos
sensor, dan keterlibatan dari berbagai lembaga/ institusi baik agama, social,
budaya, pendidikan, dsbnya ikut urun bicara atau justru berselisih pendapat menjadi potret yang semakin menarik. Dari semua itu, media-lah yang sangat berperan, wartawan/ reporter melaporkan. 2.Budget
yang mahal untuk produksi maupun mempromosikan film sehingga membuat banyak PH yang
memilih jalan ini, meskipun banyak yang mengatakan faktor ketidaksengajaan.
Akan tetapi jika dari film, trus menjadi kontroversi yang membuat beberapa pihak
harus berurusan dengan pihak berwajib. Pertanyaannya, bagaimana roh film sesungguhnya. Apa sebenarnya
visi dan misi film itu, bukannya untuk memberi wacana baru, ataupun potret
sebuah kehidupan, budaya, masyarakat dari berbagai aspek, atau justru popular
atau melejit dengan kisah tragis dalam pra-proses-pasca produksinya. Trus..
bagaimana penikmat film bisa mendapatkan tontonan yang mereka inginkan, paling
tidak sineas ideal mengharapkan penonton dapat mengambil hikmah atau moral
teaching serta mengapresiasi/ mengkritik/ mengkaji karya mereka, tentunya setelah berulang
kali menonton dan menonton. 3. Film juga menjadi ajang pembuktikan artis/ actor dalam
kiprahnya berkesenian. 4. Film Indie. Bagaimana dengan karya film indie sendiri? apakah menjadi ajang bagi pemula untuk belajar? sedang untuk para professional sineas menggunakan
film indie untuk memproduksi karya idealis mereka, agar film mereka bisa diputar dengan strategi promosi yang berbeda. 5.Bioskop. jika
bioskop sendiri mematok harga yang mahal alternative tempat apa yang bisa
digunakan, ya…mungkin road show ke sekolah-sekolaah, universitas, kafe, ataupun salon
kecantikan kali bisa jadi pilihan. Atau Anda punya ide lain tentang pemutaran film,
atau tidak setuju dengan pendapat saya, silahkan berkomentar disini.
0 Comments