Romantika Kehidupan: Pengalaman Masayu Anastasia dalam film lebar

By poetry - 00.43

7/8/2004
Bagi kebanyakan artis, main dalam film lebar merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Selain hal itu bisa dikatakan lompatan hebat dalam karir aktingnya, di film mereka juga akan memperoleh pengalaman dan tantangan yang tidak ia peroleh sewaktu main sinetron. Atas dasar itulah artis cantik Masayu Anastasia  menerima ajakan main film "Buruan Cium Gue" yang kini diubah judulnya menjadi “Satu Kecupan”.

Masayu mengakui banyak pengalaman dan tantangan yang diperoleh di film perdananya itu. Dara yang ngetop lewat sinetron ABG di layar RCTI ini mengaku menghadapi dilema setelah baca skenario, pasalnya, di dalam skenario ia diwajibkan untuk melakukan beberapa kali adegan ciuman dengan lawan mainnya, Hengky S Chova. Celakanya, Hengky tidak lain adalah sahabat karib kekasihnya, Jonathan Frizzy. Namun untungnya baik Hengky maupun Frizzy bisa saling memahami.

(1.Film. Judul film di Indonesia sering sekali menggunakan kata-kata yang kontroversial mungkin ini menjadi strategi marketing agar film menjadi booming atau  untuk menyedot perhatian/ minat penonton untuk menyaksikan film dibioskop, tanpa harus bersulit ria melakukan getol promo. Karena dengan pro dan kontra yang muncul, dengan sendirinya publik disuguhi perbedaan pandangan atau pendapat tentang containt film, meski sudah lolos sensor, dan keterlibatan dari berbagai lembaga/ institusi baik agama, social, budaya, pendidikan, dsbnya ikut urun bicara atau justru berselisih pendapat menjadi potret yang semakin menarik. Dari semua itu, media-lah yang sangat berperan, wartawan/ reporter melaporkan. 2.Budget yang mahal untuk produksi maupun mempromosikan film sehingga membuat banyak PH yang memilih jalan ini, meskipun banyak yang mengatakan faktor ketidaksengajaan. Akan tetapi jika dari film, trus menjadi kontroversi yang membuat beberapa pihak harus berurusan dengan pihak berwajib. Pertanyaannya, bagaimana roh film sesungguhnya. Apa sebenarnya visi dan misi film itu, bukannya untuk memberi wacana baru, ataupun potret sebuah kehidupan, budaya, masyarakat dari berbagai aspek, atau justru popular atau melejit dengan kisah tragis dalam pra-proses-pasca produksinya. Trus.. bagaimana penikmat film bisa mendapatkan tontonan yang mereka inginkan, paling tidak sineas ideal mengharapkan penonton dapat mengambil hikmah atau moral teaching serta mengapresiasi/ mengkritik/ mengkaji karya mereka, tentunya setelah berulang kali menonton dan menonton. 3. Film juga menjadi ajang pembuktikan artis/ actor dalam kiprahnya berkesenian. 4. Film Indie. Bagaimana dengan karya film indie sendiri? apakah menjadi ajang bagi pemula untuk belajar? sedang untuk para professional sineas menggunakan film indie untuk memproduksi karya idealis mereka, agar film mereka bisa diputar dengan strategi promosi yang berbeda. 5.Bioskop. jika bioskop sendiri mematok harga yang mahal alternative tempat apa yang bisa digunakan, ya…mungkin road show ke sekolah-sekolaah, universitas, kafe, ataupun salon kecantikan kali bisa jadi pilihan. Atau Anda punya ide lain tentang pemutaran film, atau tidak setuju dengan pendapat saya, silahkan berkomentar disini.


  • Share:

You Might Also Like

0 Comments